VISI PITC

Paguyuban umat beriman yang mau berbagi dan merakyat.

MISI PITC

Gereja Paroki Ibu Teresa berkehendak kuat untuk mem-bangun paguyuban umat beriman (komunitas basis beriman penuh harapan) dalam ikatanper-persaudaraan sejati murid-murid Kristus, yang dijiwai oleh Roh Kudus, berani berkata 'cukup' kepada godaan duniawi, mempunyai spiritualitas berbagi dan jiwa merakyat (inkarnatoris) sehingga kehadirannya merupa-kan rahmat bagi masyarakat sekitar.

 

Sekretariat Paroki Ibu Teresa - Cikarang :

Jl. Pinus 7 No. 11A, Meadow Green Lippo Cikarang - Bekasi 17550
Telp / Fax : 021-8972982

 

Warta Teresa :
Penasihat : Romo Y.Natalis, Pr
Redaksi : Andreas E.S, Pieter B, Bambang S.W, Caecilia, Fridus RM, Martinus, Steven F
Email Redaksi :
wartaku_teresa@yahoo.com

 

Webmaster :
Antonius Chiang
tonnybun@yahoo.com

 

 

Renungan

Retret Agung Pembersihan Bait Roh Kudus

Bait Allah di zaman Yesus mempunyai dua bagian utama, yaitu pelataran luas atau alun-alun yang boleh dihampiri oleh semua orang dan tempat kudus, yang hanya dimasuki oleh orang-orang Yahudi. Pelataran atau alun-alun itu disebut juga halam orang-orang kafir. Halaman yang luas itu dikelilingi oleh serambi. Di salah satu bagian serambi itulah orang berjalan-jalan, berdagang dan berjualan. Para pedagang menawarkan hewan-hewan persembahan dan pra penukar uang menawarkan mata uang Yahudi sebagai alat pembayaran yang diakui untuk membayar pajak Bait Allah.

Tampaknya pada zaman itu, Bait Allah sudah penuh dengan praktik yang mencemarkan kekudusan Bait Allah. Para Imam Yahudi yang memiliki kewenangan atas Bait Allah menggunakan kekuasaannya untuk menangguk keuntungan pribadi. Karena itu, perilaku para pedagang menjadi tidak terkendali dalam menggelar dan menawarkan dagangannya. Keadaan pada suatu waktu, menjadi sangat semrawut dan tidak memberikan suasana beribadat yang khusuk bagi para peziarah. Yesus merasa, keadaan semacam itu tidak pantas terjadi di rumah ibadat seagung itu. Bait Allah adalah jantung kehidupan bangsa Israel.

Yesus mengambil kesempatan itu untuk mewartakan Kerajaan Allah sesungguhnya. Ia mengambil cemeti, mengusir para pedagang dan menjungkirbalikan meja dagangan. Ketika orang mempertanyakan kuasanya, Ia berbicara dengan penuh wibawa : Rubuhkanlah Bait Allah ini dan Aku akan membangunkannya kembali dalam tiga hari.

Di sini Yeus berbicara tentang tempat ibadat baru yang berpusat di sekitar diriNya. Makna lebih daripada sekedar tempat fisik tetapi orientasi. Kalau dalam Bait Allah Yahudi, terjadi pemisahan dan sekat-sekat, pada saat kematian Yesus, tirai Bait Allah terbelah dan Tempat Allah yang Maha Kudus kehilangan kekudusannya. Bait Allah sesungguhnya hadir dalam diri Yesus Kristus. Tubuhnya adalah Bait Suci yang dibangun kembali pada saat kebangkitanNya. Disitulah berlangsungnya ibadat yang baru. Semua orang boleh menghampiri Bait Allah baru dalam diri Yesus Kristus, baik orang kafir maupun orang Yahudi. Dengan orientasi ibadat yang baru, setiap orang yang beriman Kristus adalah Bait Suci, tempat kediaman Roh Kudus (I Kor.3:16).

Adalah kesempatan yang baik sekali, dalam retret agung selama 40 hari, di masa Prapaskah ini, kita membersihkan diri kita dari berbagai kecenderungan dosa. Kita menata kembali kehidupan kita, memperbaiki langkah-langkah kita, tingkah laku, sikap, tutur kita kita. Kita menjauhkan diri kita dari perbuatan yagn mencemari Roh Kudus dalam diri kita dan semakin mendekatkan diri pada perikehidupan Yesus sendiri.

Dengan segala kerendahan hati, kita memohon ampun kepada Tuhan atas segala dosa agar dengan hati bersih kita menyongsong hidup baru bersama Kristus yang bangkit. Hanya dengan pertobatan terus menerus, kita menjauhkan diri sendiri dari "cemeti" Yesus yang menjungkirbalikkan kehidupan kita. Hanya dengan cara itu, kita boleh mencapai keadaan yang diharapkan Yesus dari kita : hati yang suci. Amin. (DD)

 

Kembali Ke Atas

No.425/Thn.VI/11 Maret 2012

 

 

 

 

 

 

MELAYANI SESAMA DENGAN CINTA KASIH & SEMANGAT PERSAUDARAAN SEJATI
Warta Mingguan Umat Paroki Ibu Teresa
Th.B/II-Hari Minggu Prapaskah III